Inspirasi Hidup Seorang Anak Perantau di Manukwari: Antara Kampus & Luar Kampus
Banyak pemuda saat ini yang menggantungkan hidup pada hasil keringat orang tua mereka. Mulai dari biaya kuliah, biaya kosan, makan, pakaian, bahkan ada yang sudah beristri pun masih berharap sama orang tua mereka. Berbeda dengan salah satu pemuda asal Nusa Tenggara Timor ini.
Berikut ini sepenggal kisah inspirasi yang semoga saja bisa memberikan dorongan kepada para pembaca yang tidak ingin membebani orang tua.
Moat, seorang pemuda asal NTT yang kuliah sambil bekerja sebagai buruh kasar, bermimpi menjadi Fotografer profesional, dan berhasil membeli peralatan kamera dengan hasil keringat sendiri saat ditemui di Asrama Villanova pada hari Kamis, (21/5/2020).
Sederhana, suka menolong, ramah-tamah, dan mudah bergaul ini membuat dirinya banyak disenangi orang-orang yang sempat berkenalan dengan dirinya.
Yohanis atau biasa dipanggil Moat, lahir pada tanggal, 22 September 1995 di NTT, anak keempat dari 6 bersaudara. Ia dibawa Kakaknya dari Timor ke Papua Barat pada tahun 2017 dengan tujuan kuliah di UNIPA.
Di tahun 2017 Anis belum bisa masuk perguruan tinggi Unipa dikarenakan tidak memiliki biaya pendidikan. Sehingga keadaan itu memaksakan dia untuk keluar serta berani mengambil keputusan untuk mencari nafkah sendiri.
Moat sangat memahami kondisi orang tuanya di kampung halamannya sehingga ia harus mencari solusi, jalan keluar sendiri untuk bisa melengkapi kebutuhan hidup ekonomi sehari dan kedua orang tuanya di kampung halaman.
Komunikasi bersama kedua orang tua selalu ia lakukan sehingga mereka tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya yang jauh, karena dia sangat optimis dan meyakini kedua orang tuannya bahwa dia bisa mampu bekerja.
Keinginannya yang tidak pernah dilupakan adalah harus memiliki sebuah kamera. Karena menjadi seorang Fotografer adalah impiannya sejak duduk di bangku SMA di Timor saat itu.
Dimana dia melangkah atau berpergian bahkan tidur pun, peralatan kamera selalu menghantui dirinya. Sehinga suatu hari, dia harus keluar mencari pekerjaan, meminta bekerja dengan orang lain. Itu dia lakukan dengan sungguh-sungguh.
Dan akhirnya ia dapat pekerjaan sebagai kuli bangunan selama 3 bulan. Siang dan malam ia membanting tulang di bangunan rumah demi sebuah mimpi dan tekad yang kuat. Dari hasil kerja kerasnya, sebagian uang dikirim ke orang tua di kampung dan sisanya ia menabung untuk memiliki kamera, ungkap mahasiswa Unipa yang diterima kuliah pada tahun 2018 ini.
Genap tiga tahun sudah ia menetap sebagai penghuni Asrama Villanova Manokwari yang berdekatan dengan Gereja Petrus Amban.
Hasil kerja kerasnya selama di Manokwari membuahkan hasil cukup untuk memiliki kamera pribadi.
Dia banyak belajar otodidak di asrama terkait tutorial-tutorial di Youtube, mulai dari belajar jenis kamera dan style's atau gaya para photo model.
Untuk menambah penghasilan, ia mengirim uang ke Kakaknya di Surabaya untuk membeli kamera dan kemudian ia menjual di kampusnya (Pertanian).
Pemuda yang semangat berbagi ini banyak menjelaskan tentang perangkat-perangkat keras dan lunak yang ada pada kamera miliknya. Memang jiwa fotografi telah nampak pada dirinya.
Lebih dari 600 galeri foto sudah dihasilkannya dengan jepretan-jepretan luar biasa. berikut ini beberapa foto model hasil olahan Moat.
Menurutnya, jika tidak foto dalam seminggu ia pasti akan merasakan ada sesuatu yang kurang. maksimum 2 kali foto dalam seminggu. "Kalau tidak foto nanti sa rasa lain di sa pu diri, sa harus keluar foto-foto. Perasaan itu sering terjadi begitu saja dan sa tidak tahu", ungkap mahasiswa semester 5 ini.
Moat selalu diminta kakak-kaka asrama, teman-temannya untuk memotret mereka dan mengambil video model klip mereka tanpa di bayar karena menurutnya, ia harus mempromosikan dirinya dulu ke orang. "sa belum berfikir ke pendapatan karena sa masih mengasah kemampuan", kata Fotografer muda ini.
Harapanya ke depan dapat bergabung dan belajar bersama para fotografer-fotografer senior (profesional) di Manokwari.
Kisah di atas memberikan makna hidup ketika seseorang mempunyai keinginan dan tekad yang kuat serta bertindak (action), maka pasti mimpinya akan tercapai.
Dan di balik kesuksesan seseorang ada orang-orang hebat (inspirasi) yang selalu mensupport untuk menuju "tempat sukses". (JY).
Komentar
Posting Komentar